Namanya Tora. Usianya tiga puluh lima tahun. Hanya terpaut selisih lima tahun lebih muda dariku. Aku mengupahnya selama dua bulan untuk menjadi guru privat Mira, anakku yang sedang mempersiapkan diri untuk ujian nasional sekolahnya. Kalau kerjanya bagus, bukan tidak mungkin aku akan memperpanjang tugasnya untuk membimbing dan mentransfer ilmunya pada anakku hingga dia bisa lolos ujian masuk perguruan tinggi negeri.
Sebenarnya tidak ada yang terlalu istimewa dan terlihat cukup menonjol dari penampilan fisiknya. Tapi entah mengapa aku selalu mengaguminya. Aku merasa nyaman dan senang berlama-lama ketika mengobrol dengannya. Gairahku sebagai seorang wanita tiba-tiba bersemi lagi setelah cukup lama aku tak pernah menjalin hubungan dengan pria, sejak kematian suamiku tujuh tahun yang lalu. Dia bukan hanya cerdas secara intelektual, tapi dia juga tahu bagaimana membuat orang lain tersihir hanya dengan mendengar suaranya saja. Apakah dia juga sadar bahwa apa yang mengalir dari bibirnya itu bisa saja membuat lawan bicaranya menaruh hati?
"Kayaknya Mama jatuh cinta lagi deh, Mir.." kataku terus terang pada Mira suatu sore.
"Benar Ma? Wah, akhirnya jodoh Mama datang juga.. Terus, siapa tuh orangnya yang beruntung kelak menjadi Papa Mira nanti?" pekik Mira girang.
"Hussh! Kamu tuh ya.. Ya gak secepat itu juga lah. Lagian Mama juga belum yakin dia punya perasaan yang sama seperti Mama."
"Tapi Mama gak akan menjalani masa pacaran segala kayak ABG kan, Ma?" tanya Mira setengah tertawa.
"Iih.. Kamu kok ya seneng banget ngeledekin Mama? Pokoknya intinya Mama perlu proses dulu buat mempertimbangkan dia itu layak atau enggak bukan buat Mama aja, tapi buat kamu juga.." jawabku.
"Aduh.. Aku jadi penasaran deh.. Siapa sih Ma orangnya? Aku kenal gak?" tanya Mira lagi.
"Nanti juga kamu tau sendiri. Oya, kamu sendiri gimana? Katanya kemarin abis jalan sama cowok ya? Kenalin dong sama Mama.." kataku berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Iya Ma. Kemarin aku jalan sama Mas Tora. Aku udah jadian Ma."
hehe... asik.
BalasHapuslebih asik kl judulnya 'jodoh' aja :)
klasik...
BalasHapusHmm.. Susaaah..
BalasHapusBtw mksh komen2 ny. Siap lbh baik d prompt2 brikutny.
hehehe.. ibu dan anak saingan..
BalasHapusKan ibu ny msh muda.. He2.
HapusRasanya seperti baca cerita Oh Mama Oh Papa :D
BalasHapusOya? Itu jdul buku y? Asik, bisa sekelas sm cerita org.. He2.
HapusSeleranya kompak bener.. :D
BalasHapusKalo aku jd Tora ny, aku pacarin aj dua2 ny. Wkwkwk.
Hapusaku tambahin ya
BalasHapusitu habis berantem knp malah tidur di samping orang yg berusaha membunuhnya? wajarnya ya telpon polisi, suami. atau cari bantuan. soalnya ga ada keterangan 'there's nothing I can do'
dan lissa, siuman dari pimgsan kenapa jejeritan dan nangis? ke mana kegarangan sebelumnya? trus kenapa ga langsung disikat lagi, malah ditinggal keluar kamar?
masih belum berhasil menterjemahkan prompt ya.
Kalo soal itu aku bisa jawab gini,
HapusKan disebutkan kalo 'Aku' kelelahan, dan gak sengaja ketiduran (emang agak maksa sih. He2)
Terus soal Lissa, kan dia dalam kondisi diikat kaki dan tangannya, jadi yg bisa dia lakukan ya kira2 seperti itu.
Mungkin si 'aku'nya gak berani bwt ngelakuin hal lebih, makanya dia lsg lari keluar kamar menunggu dan berembuk dgn suaminya.
Jujur aja aku emg kesulitan (banget) sama prompt ini. Dari awal aja udh aneh tantangannya. Masak ada orang terbangun karena ada yg menjerit di sampingnya malah ditinggal pergi, bukan dilihatin or ditenangin gitu.. (ngeles dikit. He2)
Btw ini komennya salah masuk nih.. He2.